Awalnya sih penasaran saja, karena hampir di setiap grup WA yang
saya ikuti ada undangan untuk menghadiri Video Conference (secara online) yang
membahas tentang segala permasalahan, terutama yang berkaitan dengan
pendidikan. Karena merasa belum ada topik yang menarik, maka saya belum pernah
meng-“klik” link yang disertakan. Sampai pada suatu hari ada link yang
mengatakan pembukaan pendaftaran Virtual Coordinator Indonesia Batch 3, atas
dasar iseng dan coba coba maka saya daftar karena rasa pengen tahu dan agar
tidak terlalu ketinggalan jaman. Maklum usia saya sudah senja kalau diukur dari
usia pensiun seorang PNS.
Beberapa waktu kemudian ada link undangan untuk pembukaan VCI
Batch 3 yang diselenggarakan oleh SEAMEO/SEAMOLEC melalui video Conference
dengan menggunakan Aplikasi WEBEX. Karena waktu itu saya sendiri tidak mengenal
aplikasi/software webex,......maka anak saya yang jadi sasaran agar Laptop
Jadul saya di install WEBEX, kemudia istri saya saya suruh beli HeadSet yang
gede yang seperti Pilot.
Dari awal itulah saya tahu adanya Koordinator Jawa Barat (Bu
Dini), ada yang namanya Pak Gatot ,Seameo (Bangkok) dan ada juga Pak Bayu yang
mengajarkan bagaimana cara bikin Presensi Online, cara membuat Flyer, cara
merekam Screen, dan cara cara membuat dan menggunakan akun Webex. Karena merasa
sudah “kadung ikut kegiatan” maka sayapun ikut mengisi Presensi acara tersebut
yang hasilnya berupa undangan untuk mengikuti pelatihan Virtual Coordinator
Indonesia Batch 3, dengan Koordinator Bapak Usep Nuh, guru SMA Negeri
Cibarusah.
Pelaksanaan Pelatihan menjadi Virtual Coordinator Training
ternyata membuka sebuah jendela baru tentang cakrawala /cara berfikir saya.
Dari kegiatan tersebut saya belajar sabar dan tetap bersahabat dengan sinyal
wifi/GSM yang endut endutan, Laptop/Tablet yang jadul, Komputer yang lemot.
Tapi masalah tersebut tidak ada apa-apanya dibanding dengan manfaat yang jauh
lebih besar, saya bisa mengenal Bapak / Ibu Guru hebat dari seluruh Jawa Barat,
terutama dari wilayah Bekasi, Bogor dan Depok. Saya juga banyak mendapatkan
pelajaran berbagai pengetahuan dari mulai materi pelajaran, metode pembelajaran
sampai soft skill lain yang sangat bermanfaat bagi saya sebagai seorang guru.
Diangkatan ke-3 ini banyak sekali Instruktur dan peserta yang hebat hebat, yang
tak mungkin saya sebutkan satu per satu. Sampai saya sendiri merasakan bahwa
saya sangat tidak ada apa-apanya di banding mereka.
Berkat bimbingan para instruktur dan bantuan teman-teman,
akhirnya dengan sangat terpaksa saya dinyatakan lulus pelatihan. Kenapa saya
sebutkan dengan terpaksa??? Jujur saja saya lulus karena adanya kemurahan hati
dari Seameo/Seamolec untuk memberikan tambahan waktu pengumpulan tugas. Kalau
bahasa sepakbola nya sih....mencetak gol di injury time.
Komentar
Posting Komentar